Jumat, 23 Oktober 2009

WAHYU PERTAMA NABI

Ketika Muhammad berusia 40 tahun, Allah menugaskan kepada beliau untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia.
Wahyu pertama kali turun, dimulai dari mimpi yang benar. Beliau memang tak pernah mimpi kecuali yang benar. Berawal dari situ beliau senang menyendiri, jauh dari pengaruh kaumnya, yang dilihatnya bahwa mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Yaitu menyembah patung dan berhala.
Semakin lama Muhammad merasa senang berkhalwat dan iqtirab kepada Allah, sehingga memilih tempatuzlah-nya itu di gua Hiro’.
Pertama beliau berkhalwat hanya semalam, kemudian sepuluh malam, sampai akhirnya satu bulan. Cara ibadat yang beliau lakukan adalah cara ibadah Nabi Ibrahim a.s.
Muhammad berada di gua Hirodengan membawa bekal yang cukup. Jika bekal itu sudah habis, beliau pulang dan tinggal beberapa hari di rumah. Setelah bekal cukup, beliau berangkat lagi ke gua itu.
Hingga pada suatu hari, ketika Muhammad sedang beribadat, turunlah malaikat.
Bacalah!” perintah malaikat itu.
Aku tidak bisa membaca,” jawab Muhammad.
Malaikat itu merangkulnya dan mendekap dengan keras, kemudian mengguncang-guncangkannya, sehingga beliau gemetaran dan tersengal-sengal.
Malaikat itu lalu melepaskannya dan memerintahkan lagi.
Bacalah!”
Saya tidak bisa menjawab,” jawab Muhammad tetap seperti semula.
Malaikat menariknya sekali lagi dan melakukan seperti tadi lalu kembali memerintahkan, “Bacalah!”
Namun Muhammad tetap menjawab, “Saya tidak bisa menjawab,”
Malaikat menarik Muhammad untuk yang ketiga kalinya dan melakukan seperti yang dilakukannya dua kali sebelumnya.
Bacalah atas nama Tuhanmu. Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Malaikat itu kemudian pergi. Muhammad segera turun dari gua Hirodan bergegas pulang ke rumah. Badannya menggigil gemetar karena kejadian yang baru saja dialaminya.
Setiba di rumah, beliau langsung menuju tempat tidur seraya memanggil istrinya, Khadijah
Selimutilah aku, selimutilah aku,” pinta beliau
Setelah beberapa saat beliau terbungkus dalam selimut, sedangkan Khadijah duduk dengan sedih di sampingnya. Ketika rasa takut itu telah hilang, beliau kemudian menceritakan tentang kejadian itu kepada istrinya.
Sungguh ini suatu yang sangat mengerikan bagiku, aku takut sekali.”
Jangan takut.” sahut Khadijah. “Demi Allah, Tuhan tidak akan menyia-nyiakan Kanda. Karena Kanda menerima rakhmat sehingga menjadi mulia, dan banyak yang akan mengikuti Anda karena ajaran yang benar.”
Khadijah kemudian membawa suaminya pergi ke rumah anak pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah, seorang kakek yang sudah tua, dia adalah seorang Nasrani. “Hai anak pamanku, dengarlah ini dari anak saudaramu.” kata Khadijah.
Hai anak saudaraku, apa yang telah kau lihat?” tanya Waraqah.
Muhammad kemudian menceritakan apa yang terjadi atas dirinya.
Ini adalah wahyu yang telah Allah turunkan seperti kepada Musa as. Sungguh, bila aku ini masih muda atau aku hidup di masa engkau, aku akan berdakwah dengan wahyu itu, sehingga kaummu tidak bertindak mengusirmu.” kata Waraqah.
Atau aku yang mengusir mereka?” jawab Muhammad.
“Ya, belum pernah datang kepada siapa pun seperti yang telah datang kepadamu. Dan seperti yang kukatakan, bila aku ini panjang umur aku akan mengikutimu. Aku akan membantumu dengan sekuat tenaga.”
Tetapi tidak berapa lama kemudian Waraqah meninggal dunia. Muhammad kemudian mulai melaksanakan tugas ibadah dan mendakwahkan Islam secara rahasia sesuai dengan perintah Allah. Yang pertama masuk Islam antara lain, Khadijah binti Khuailid, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abi Qatadah atau Abu Bakar, dan Zaid bin Haritsah.
Selanjutnya, dakwah Islam mendapat sambutan pula di kalangan orang Quraisy tingkat tinggi, antara lain Ustman bin Affan, Zubair bin Awam, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud, Sa’ad bin Abi Waqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Dzar Al-Ghifary, Shahib Ar-Rumy dan lain-lainnya. Mereka memasuki Islam dan menemukan cahaya terang bagi sebuah kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar