Jumat, 23 Oktober 2009

TIDAK MAKAN SEBELUM LAPAR

Ketika Rasulullah mengimami salat isya berjamaah, para sahabat yang makmum di belakang beliau sangat cemas, karena terlihat Rasulullah agak kurang sehat. Dalam melakukan gerakan rukuk, sujud dan seterusnya, terdengar suara tulang persendian Rasulullah bergemeletuk.
Seusai salam, Umar bin Khathab bertanya khawatir,”Ya Rasulullah, apakah engkau sedang kurang enak badan ?” “Tidak sahabatku, Umar. Aku sehat-sehat saja,” jawab Rasulullah.
“Tapi mengapa setiap kali Rasulullah menggerakkan badan melaksanakan rukun shalat kami mendengar suara bunyi tulang anda berkeratakan?”
Mula-mula Rasulullah tak ingin memberitahukan apa yang didengar oleh para sahabat, karena hal itu sama dengan membongkar rahasianya. Karena para sahabat tampaknya merasa was-was memperhatikan keadaan dirinya, Rasulullah kemudian melepaskan pakaiannya.
Terlihat oleh para sahabat, Rasulullah telah mengikat perutnya yang kempis dengan selembar kain yang di dalamnya diisi dengan batu kerikil untuk mengganjal perutnya guna menahan lapar. Batu-batu kerikil itulah yang berbunyi bergemeletuk sepanjang Rasulullah menjadi imam shalat isya’ itu. “Ya Rasulullah, apakah sudah sehina itu anggapanmu terhadap kami? Apakah engkau mengira, seandainya Rasulullah mengatakan lapar kami tidak bersedia memberimu makanan yang paling lezat? Bukankah kami semua hidup dalam kemakmuran?” kata Umar dengan nada penuh kesedihan.
Rasulullah tersenyum ramah.
“Tidak, Umar. Aku tahu, kalian para sahabatku adalah orang-orang yang setia kepadaku,”kata Rasulullah kemudian. “Jangankan hanya sekedar makanan, harta benda bahkan nyawa sekalipun akan kalian serahkan padaku sebagai rasa cinta kepadaku. Tetapi, dimana akan kutaruh mukaku di hadapan pengadilan Allah kelak di Hari Pembalasan jika diriku sebagai pemimpin justru menambah beban orang-orang yang aku pimpin?”
Umar bin Khathab terdiam, demikian juga para sahabat yang lain. Mereka merenungi peringatan yang terkandung dalan ucapan Rasulullah tersebut. Sebagai seorang pemimpin hendaknya senantiasa lebih mementingkan kesejahteraan umat daripada kepentingannya sendiri.
Ketika itu, penguasa Mesir, Muqauqis, mengirim seorang tabib ke Madinah sebagai tanda persahabatan. Tabib itu diberi tugas untuk melayani penduduk Madinah yang terserang penyakit.
Namun selama dua tahun tabib itu berada di kota Madinah, sama sekali tak pernah mengobati atau memberi obat kepada seorangpun penduduk Madinah. Hal itu menandakan bahwa tingkat kesehatan penduduk Madinah benar-benar terjaga.
Karena keberadaan dirinya di kota Madinah tabib itu hanya menganggur, dan tak pernah memiliki pasien, ia menjadi bosan dan kemudian bertanya kepada Rasulullah,”Ya Rasulullah, apakah panduduk Madinah ini takut untuk berobat kepada seorang tabib?”
“Terhadap musuh saja mereka tak takut, kenapa mesti takut berobat kepada seorang tabib?”jawab Rasulullah.
“Tapi kenapa selama dua tahun saya dikirim dan tinggal di Madinah, tak seorang pun pernah datang untuk berobat kepadaku?”Tanya tabib itu.
“Karena penduduk kota Madinah tak ada yang sakit,”sahut Rasulullah.
“Masak tak ada seorang pun dari seluruh penduduk Madinah ini yang mengidap suatu penyakit?”Tanya tabib itu kurang percaya.
“Untuk membuktikan ucapanku, silakan kau periksa seluruh pelosok kota Madinah,”jawab Rasulullah.
Esok harinya, tabib dari Mesir itu menyusuri seluruh pelosok Madinah guna membuktikan ucapan Rasulullah itu. Ternyata memang di seluruh pelosok Madinah, tabib itu tak pernah menjumpai orang yang tengah menderita sakit. Hal tersebut membuat tabib itu terkagum-kagum dan bertanya kepada Rasulullah.
“Bagaimana caranya sampai seluruh penduduk Madinah dan sekitarnya ini sehat-sehat, tak ada seorang pun yang terserang penyakit.”
“Kami adalah suatu kaum yang tidak akan makan sebelum kami lapar. Jika kami makan, tidak sampai terlalu kekenyangan.Itulah resep untuk hidup sehat, yaitu memakan makanan yang halal dan baik. Dan makanlah untuk taqwa, tidak sekedar memuaskan hawa nafsu,”jawab Rasullullah. Mendengar penjelasan Rasullullah, tabib dari Mesir itu semakin mengagumi cara hidup penduduk Madinah yang sehat.
Read More

WAHYU PERTAMA NABI

Ketika Muhammad berusia 40 tahun, Allah menugaskan kepada beliau untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia.
Wahyu pertama kali turun, dimulai dari mimpi yang benar. Beliau memang tak pernah mimpi kecuali yang benar. Berawal dari situ beliau senang menyendiri, jauh dari pengaruh kaumnya, yang dilihatnya bahwa mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Yaitu menyembah patung dan berhala.
Semakin lama Muhammad merasa senang berkhalwat dan iqtirab kepada Allah, sehingga memilih tempatuzlah-nya itu di gua Hiro’.
Pertama beliau berkhalwat hanya semalam, kemudian sepuluh malam, sampai akhirnya satu bulan. Cara ibadat yang beliau lakukan adalah cara ibadah Nabi Ibrahim a.s.
Muhammad berada di gua Hirodengan membawa bekal yang cukup. Jika bekal itu sudah habis, beliau pulang dan tinggal beberapa hari di rumah. Setelah bekal cukup, beliau berangkat lagi ke gua itu.
Hingga pada suatu hari, ketika Muhammad sedang beribadat, turunlah malaikat.
Bacalah!” perintah malaikat itu.
Aku tidak bisa membaca,” jawab Muhammad.
Malaikat itu merangkulnya dan mendekap dengan keras, kemudian mengguncang-guncangkannya, sehingga beliau gemetaran dan tersengal-sengal.
Malaikat itu lalu melepaskannya dan memerintahkan lagi.
Bacalah!”
Saya tidak bisa menjawab,” jawab Muhammad tetap seperti semula.
Malaikat menariknya sekali lagi dan melakukan seperti tadi lalu kembali memerintahkan, “Bacalah!”
Namun Muhammad tetap menjawab, “Saya tidak bisa menjawab,”
Malaikat menarik Muhammad untuk yang ketiga kalinya dan melakukan seperti yang dilakukannya dua kali sebelumnya.
Bacalah atas nama Tuhanmu. Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Malaikat itu kemudian pergi. Muhammad segera turun dari gua Hirodan bergegas pulang ke rumah. Badannya menggigil gemetar karena kejadian yang baru saja dialaminya.
Setiba di rumah, beliau langsung menuju tempat tidur seraya memanggil istrinya, Khadijah
Selimutilah aku, selimutilah aku,” pinta beliau
Setelah beberapa saat beliau terbungkus dalam selimut, sedangkan Khadijah duduk dengan sedih di sampingnya. Ketika rasa takut itu telah hilang, beliau kemudian menceritakan tentang kejadian itu kepada istrinya.
Sungguh ini suatu yang sangat mengerikan bagiku, aku takut sekali.”
Jangan takut.” sahut Khadijah. “Demi Allah, Tuhan tidak akan menyia-nyiakan Kanda. Karena Kanda menerima rakhmat sehingga menjadi mulia, dan banyak yang akan mengikuti Anda karena ajaran yang benar.”
Khadijah kemudian membawa suaminya pergi ke rumah anak pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah, seorang kakek yang sudah tua, dia adalah seorang Nasrani. “Hai anak pamanku, dengarlah ini dari anak saudaramu.” kata Khadijah.
Hai anak saudaraku, apa yang telah kau lihat?” tanya Waraqah.
Muhammad kemudian menceritakan apa yang terjadi atas dirinya.
Ini adalah wahyu yang telah Allah turunkan seperti kepada Musa as. Sungguh, bila aku ini masih muda atau aku hidup di masa engkau, aku akan berdakwah dengan wahyu itu, sehingga kaummu tidak bertindak mengusirmu.” kata Waraqah.
Atau aku yang mengusir mereka?” jawab Muhammad.
“Ya, belum pernah datang kepada siapa pun seperti yang telah datang kepadamu. Dan seperti yang kukatakan, bila aku ini panjang umur aku akan mengikutimu. Aku akan membantumu dengan sekuat tenaga.”
Tetapi tidak berapa lama kemudian Waraqah meninggal dunia. Muhammad kemudian mulai melaksanakan tugas ibadah dan mendakwahkan Islam secara rahasia sesuai dengan perintah Allah. Yang pertama masuk Islam antara lain, Khadijah binti Khuailid, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abi Qatadah atau Abu Bakar, dan Zaid bin Haritsah.
Selanjutnya, dakwah Islam mendapat sambutan pula di kalangan orang Quraisy tingkat tinggi, antara lain Ustman bin Affan, Zubair bin Awam, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud, Sa’ad bin Abi Waqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Dzar Al-Ghifary, Shahib Ar-Rumy dan lain-lainnya. Mereka memasuki Islam dan menemukan cahaya terang bagi sebuah kehidupan.
Read More

Kamis, 15 Oktober 2009

INTROSPEKSI

SEBUAH KURMA PENJEGAL DO'A

Pada kesempatan ini aku ingin mengingatkan sobat semua, supaya tidak terlalu nyenyak dengan keni'matan dunia. Nah disini aku punya satu kisah, kisah ini didapat dari sobat syihab yang akan menyadarkan kita betapa harus berhati-hatinya terhadap hal yang kita anggap kecil/spele.. ini dia kisahnya :Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali.Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya."Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu."Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya,shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" ibrahim beristighfar.Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tuapenjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidakmenemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya ibrahim."Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu."Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?"."Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.""Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.""O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."Dari kisah diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa kita harus berhati-hati terhadap makanan yang masuk ke tubuh kita, walaupun itu hanya sekedar cemilan sekalipun maka harus dipastikan kehalalanya. Jangan asal kalau cari rejeki, usahakan yang halaln thoyiban, OK!!Semoga bermanfaat.
Read More

Rabu, 14 Oktober 2009

RILEKS

Mengungsi Bersama Maling


Dahulu kala ada beberapa pencuri yang pernah beroperasi di rumah Abu Said, mereka mengambil semua barang dan tidak menyisakan sedikitpun. ketika mereka keluar dari rumah, Abu Said menguntit mereka dengan membawa sebagian barang yang mereka tinggalkan. Ketika mengetahui hal itu, mereka bertanya kepada Abu Said,"Mau kemana? Dan mau apa kau?". Dengan bercanda ia menjawab,"Kalian tidak menyisakan satu barang pun di rumahku, maka aku mengikuti kalian agar bisa tinggal bersama kalian," Para pencuri itu pun tertawa dan akhirnya mengembalikan barang-barangnya."
LILIN ORANG BUTA
Suatu malam, aku pernah keluar dari kampung untuk sebuah urusan. Tiba-tiba aku bertemu dengan orang buta, di pundaknya terdapat guci dan tangannya memegang lilin. Ia masih berjalan hingga sampai di tepi sebuah sungai lalu mengisi gucinya, setelah itu ia pulang. Karena penasaran aku bertanya kepadanya,"Hai, engkau ini buta, malam dan siang bagimu sama saja, tapi untuk apa engkau membawa lilin?" Tanpa pikir panjang ia menjawab, "Hai orang yang diberi kelebihan! Aku membawanya untuk orang yang berhati buta sepertimu, agar tidak tergelincir di kegelapan, kemudian menimpaku dan aku pun terjatuh sehingga akhirnya guciku pecah!"
(DR.Aidh Al-Qarni,ibtasim)
HARGA TELUR NAIK
Diceritakan bahwa ada seorang ibu yang mengadukan permasalahannya kepada seorang dokter, ia berkata,"Dokter, permasalahan anakku sangat tidak jelas, ia selalu berkhayal dan mengira dirinya adalah seekor ayam!" Dengan serius dokter tersebut mencoba meneliti untuk mencarikan jalan keluar baginya, lalu ia bertanya,"Sudah berapa lama ia mengalami keadaan seperti itu?" Dengan nada datar sang ibu menjawab,"Sejak satu tahun yang lalu,dok!" Mendengar jawabnya, si dokter keheranan dan berkata,"Sejak satu tahun yang lalu! Terus, kalian tidak pernah berpikir untuk mengobatinya kecuali sekarang ini?" Dengan perasaan malu, ibu itu menjawab,"Engkau kan tahu dok, Kalau kami orang miskin, kami menyangka dengan menunggu akan mendapatkan hasil. Khususnya saat ini, harga telur lagi naik!"
KEKHAWATIRAN PENCURI
Muhammad ibn Ka'ab al-Qirashy menceritakan: Seorang laki-laki mengadu kepada Nabi Sulaiman AS, "Wahai Nabi Allah, seorang tetanggaku telah mencuri angsaku."
Lalu Nabi Sulaiman AS pun menyeru,"Wahai kaumku marilah kita shalat berjamaah!"
Seusai shalat, Nabi Sulaiman AS menyampaikan khutbahnya. Ditengah khutbah, Nabi Sulaiman berkata," Salah seorang diantara kalian telah mencuri angsa tetangganya, kemudian ia masuk ke masjid ini dengan bulu angsa itu ada di atas kepalanya." Spontan seorang lelaki langsung mengusap kepalanya(yang sebenarnya bersih tak ada sehelai bulu pun). Begitu melihatnya, Nabi Sulaiman berkata, " Tangkap orang itu, dialah teman kalian yang mencuri itu!"
ALLAHLAH YANG BERHAK MENGUJI
Suatu hari Iblis datang menemui Nabi Isa AS kemudian bertanya,"Bukankah kamu meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi padamu hanyalah yang telah ditetapkan ALLAH bagimu?"
"Benar" jawab Nabi Isa AS
"Kalau begitu jatuhkanlah dirimu dari atas gunung itu. Sebab,jika Allah menakdirkanmu selamat pastilah engkau akan selamat!" Kata iblis
Lantas Nabi Isa menjawab,"Wahai makluk terlaknat,sesungguhnya hanya Allah saja yang berhak menguji hamba-hamba-NYA. Sementara hamba-hamba-NYA sama sekali tidak berhak menguji Rabbnya."
(Ibnul Jauzi#Humor Cerdas ala orang cerdik)
Read More

Minggu, 13 September 2009

BISNIS ALA MUSLIM

Mengapa pilih BISNIS ALA MUSLIM. Kita belajar pada kondisi sekarang ekonomi global sedang terpuruk. Banyak negara barat mulai melirik bisnis secara syariah. Bisnis syariah bukan milik umat islam saja. siapa saja berhak menggunakan konsep ini,karena hakekatnya sistem ini di bangun di atas nilai kejujuran & keadilan, bebas ribawi yang merupakan unsur universal. konsep bisnis muslim disini menjujung nilai kejujuran,keadilan, amanah & penuhi janji. Dimana pada waktu berbisnis selalu menjelaskan keunggulan & kekurangan dagangannya,mencintai customer seperti mencitai dirinya sendiri, memberikan harga sesuai yang di iklankan dan dijanjikan. Pada akhirnya akan terbentuk pelaku bisnis yang jujur, adil amanah, dan menjaga keharmonisan antar sesama manusia.
Read More

Selasa, 01 September 2009

belajar bisnis blog

bagaimana cara buat blog
Read More